Showing posts with label Kemana aja?. Show all posts
Showing posts with label Kemana aja?. Show all posts

Saturday, May 10, 2014

[Sponsored] Garden by the bay,taman gigantik diatas reklamasi

Ibu saya dan Kakang

Hari terakhir  saya alokasikan untuk mengunjungi salah satu destinasi wisata baru di Singapore, yaitu Garden by the bay, sebuah taman seluas 101 hektar yang berdiri diatas area reklamasi. Posisinya hampir depan-depanan dengan Esplanade dan juga Singapore Flyer, dan disebelah kirinya ada Marina Bay Sands yang terpisahkan oleh hamparan air yang berkerlip tertimpa sinar matahari singapura yang mulai garang, padahal waktu baru merangkak ke jam sebelas siang. 


Karena mengejar waktu dan juga dasar kepraktisan, saya memilih menggunakan taksi menuju tempat ini. Tetapi mencari taksi di jam-jam mobilitas tinggi ternyata lumayan susah. Akhirnya saya memutuskan supaya kami menumpang bus terlebih dahulu hingga Hill Street, berharap  ditengah kota, turn over taksinya tinggi dan disitu kami (saya) musti lagi-lagi gigit jari. Taksi tetap susah. Untungnya kakang enggak rewel, dia sibuk jelalatan melihat mobil-mobil bagus lalu lalang membelah jalanan singapura yang besar dan apik. Iya, disini, enggak ada tuh pemandangan mobil reot-peot yang mengepulkan asap dari knalpot yang renta. Mobilnya mulus semua. Dan semacet-macetnya Singapura, masih macetan Cicadas dan jalan Jakarta jam 8 pagi. Beneran.

Marina Bay Sand mengintip dari sebelah kiri
Akhirnya dapetlah taksi, dan kurang lebih 15 menit kemudian kami pun sampai di TKP. Dan Super tree yang tinggi menjulang pun memenuhi horison saya. Saya cuma bisa bilang "WOW" gak pake koprol, susah sambil dorong stroller. Singapura kalo bikin bangunan gigantik emang bener gak tanggung-tanggung yah. Super keren! Sekilas saya sempat baca, untuk Garden by the bay ini, pemerintah Singapura memang khusus mengadakan sayembara international untuk menentukan master plan desain. Dan agensi arsitek terpilih juga melibatkan environmental design consultants  dan structural engineers dalam proses pembangunan si Garden by the bays ini yang memakan waktu kurang lebih 7 tahun dari mulai pencetusan ide, hingga resmi dibuka Juli 2012.


Ada 10 atraksi di Garden by the bay ini, baik yang berbayar dan juga gratis. Atraksi utama yang berbayar adalah 2 konservatori yaitu Flower dome dan Cloud forest. Tiketnya lumayan juga, sebesar S$28 untuk dewasa dan S$15 untuk anak. Kita juga bisa memilih salah satu konservatori saja, jika tidak ingin masuk ke -2 tempat tersebut kok. Oh iya, harga tiket tersebut lebih murah S$8 untuk warga singapura, tetapi saat membeli tiket musti memperlihatkan kartu identitas. Jika bernyali kuat dan tidak takut ketinggian (bukan saya banget), bisa berjalan-jalan diatas ketinggian 22 meter dari permukaan tanah di OCBC skywalk yang menghubungkan 2 supertree sepanjang 128m dengan membayar S$5 saja untuk dewasa dan S$3 untuk anak. Pihak management juga menyediakan penyewaan audio guide sebesar S$8, kursi roda dan stroller bayi sebesar S$2/hari. Tapi jangan khawatir, jika takut merogoh kocek terlalu dalam, kita bisa mengakses outdoor garden di Bay south dan juga Far east organization children garden secara gratis, tis, tis. Asyik bangetkan? 


Setelah melewati beberapa Supertree grove yang menjulang 25-50 meter ke langit, kita harus berjalan sekitar 10 meter menuju kubah pertama. Supertree groove ini adalah taman vertikal yang memiliki 16 lantai, terdiri dari 162,900 tanaman yang berasal dari 200 spesies dan varietas anggrek, paku-pakuan, dan tanaman tropis lainnya. Ada 11 supertree yang tersebar di seantero taman raksasa ini. Melihat supertree, ingatan saya melayang ke film avatar, padahal kalo dari segi penampakannya, sama sekali gak mirip dengan tree of souls-nya avatar. Tetapi mungkin penampakan supertree groove dikala malam yang dihiasi cahaya lampu beraneka warna, yang sedikit mengaitkan ingatan saya pada tree of souls-avatar. Oh iya,energi yang digunakan supertree untuk menghasilkan cahaya lampu dan juga musik dimalam hari itu berasal dari hasil panen solar panel seharian lho. 



Hutan berkubah
Setelah nulis ngalor-ngidul, akhirnya saya sampai juga menulis bagian Flower dome ini.Maaf, ibu-ibu jaman sekarang banyak distraksi. Salahkanlah drama korea, tukang sayur yang lewat dan kakang yang merengek jajan. Tuhkan, udah kemana-mana lagi ini.arghhh..maaf #tutupmuka. Saat menuju flower dome, di sebelah kiri kita ada sebuah cafe yang bisa dijadikan sebagai tempat "parkir" dikala lapar. Soalnya kita tidak boleh membawa makanan ataupun minuman ke dalam dome. Ada beberapa tempat makan yang berada diseantero Garden by the bays. Tapi sungguh, saya gak tega buat masuk ke dalamnya, gak tega sama dompet saya. Untuk berhemat dari segi makanan, kita juga bisa lho piknik di outdoor gardennya itu, selama memperhatikan kebersihan, tidak meninggalkan sampah apapun disana. Inget yah, jangan sampai sebutir nasipun tertinggal di atas rumputnya, apalagi tertinggal di muka, malu atuh udah gede makan aja masih belepotan.


Akhirnya saya sampai juga ke kubah pertama yang diberi nama "Flower dome". Tak tampak ada antrian yang heboh di ticket booth. Saya pun bisa langsung leluasa menuju ke TKP. Setelah melewati gate dan pemeriksaan tiket, saya memasuki ruangan yang berisikan layar-layar besar dikiri kanan dengan penerangan yang sengaja dibuat buram. Layar layar tersebut menayangkan bermacam-macam bunga dengan time lapse. keren.



View dari level teratas
nyaman bagi mereka yang membawa stroller
Dan saat saya sampai diujung ruangan itu, sampailah saya diawal petualangan dikubah tersebut. wow. pemandangannya cukup membuat saya tercekat. Saya berada diposisi yang paling tinggi dikubah tersebut, dan pengaturan level dikubah tersebut dibuat spiral menurun ke bawah, tetapi kemiringannya dibuat cukup landai, sehingga lutut un tidak cepat lelah, dan juga bagi mereka yang meiliki keterbatasan, bisa menggunakan kursi roda ataupun stroller bayi dengan nyaman tanpa takut menuruninya dengan kecepatan 200km/jam. 





Saat itu, kebetulan sedang berlangsung festival tulip yang memang menjadi salah satu atraksi andalannya. Setiap tahun, pihak Garden by the Bays mendatangkan berbagai macam jenis Tulip langsung dari Belanda. Kemudian mereka pun menatanya sedemikan rupa lengkap dengan miniatur kincir dan rumah khas Belanda. Mereka ingin memindahkan keukeun dan Madurodam ke Singapura. 



Meski banyak orang, didalam tak sedikitpun terasa panas ataupun gerah. Karena suhu di dalam kubah, diatur sedemikian rupa supaya disesuaikan supaya mirip dengan iklim mediteran.  Sayapun mulai penjelajahan mengarungi kubah raksasa yang menajdi rumah berbagai vegetasi dunia ini. Sepanjang jalan menurun,sesekali saya berhenti untuk mengambil foto atau sekedar mendekati tanaman yang menarik minat saya. Tanaman disini dikelompokkan menurut asal dan jenisnya. Saya tergaga saat saya melihat sebuah pohon zaitun yang berasal dari Spanyol dan konon berumur 1000 tahun lebih. Dan Juga pohon primitip lainnya seperti pohon baobab yang berasal dari benua Afrika. Saya gak habis pikir bagaimana caranya dibawa kesini. aeuh-maeh-jing.


Kesempatan buat foto-foto tentunya enggak dilewatkan oleh semua orang. Sepanjang jalan banyak orang yang sekadar mengambil selfie, groupie atau yang benar-benar mendedikasikan kameranya hanya untuk mengabadikan tulip yang merekah dengan warna gincu nan genit. Kalo kakang sih penasaran sama kelom yang gede banget ini.



what's on your mind, kiddo?


Tips:
  • Jika ingin benar-benar mengunjungi semua atraksi di garden by the bay, bisa mengambil waktu seharian. Saya sarankan untuk memulai disaat pagi, dengan mengunjungi Heritage Garden yang sudah dibuka sedari jam 5 pagi dan juga Gratis Tempat lain di Singapura biasanya baru dibuka setelah jam 10. Jadi ada bagusnya jika mengunjungi tempat ini sambil sekalian mengunjungi Merlion, misalnya. Di Merlion jam 7 atau jam 8 pagi, selain belum banyak orang, juga tidak akan terpapar panas.  Setelah dari merlion, bisa langsung menuju ke salah satu dari 4 taman yang ada di Heritage Garden, sambil piknik juga asyik banget tuh. 
  • Jika hanya bisa mengalokasikan waktu di siang hari, saya sarankan untuk selalu membawa payung liat jika ingin berkeliling di area Garden by the Bay. Karena beberapa area yang tidak ada pohonnya bener-bener panas.
  • MRT terdekat adalah Bayfront MRT, disediakan juga shuttle gratis menuju Garden by the bay.Taksi juga banyak tersedia di Taxi stand dekat information center.
  • Yang membawa bayi/anak kecil ataupun orang tua, ada penyewaan stroller bayi dan juga kursi roda dengan harga terjangkau, hanya $2 saja per hari.
  • Loker juga tersedia di Golden Garden (dekat Cafe Crema) dan di  The Canopy (sebelahVisitor Services Centre). Biaya loker berkisar di S1-3, tergantung besar kecilnya tas/barang yang dititip.
  • Jika ada emergensi, First aid services tersedia di  Visitor Services Centre
  • ATM tersedia di The Canopy
  • Free WiFi (wireless@SG) tersedia di The Canopy, Supertree Grove and The Meadow











Friday, May 9, 2014

Pusing-pusing SIN, 24 April 2014

Kita baru siap dari hotel sekitar jam 9an pagi. Dan pagi ini, kita mu pindahan dulu ke hotel Fragrance Emerald di geylang. Hah? Geylang? Yakin? bawa anak kecil? Lah, iya. yakin dong. Saya justru emang penasaran banget, emang sekaya gimana sih geylang ituh. makanya saya menyengaja pilih hotelnya yang disana. The verdict? ntar reviewnya saya pisahin yah:)

Saya mutusin buat pakai taksi menuju Fragrance mereald di geylang ini, menghindari kerepotan dan kelelahan. 20 menit kemudian , kita sudah sampai disana. Alhamdlilah banget bisa dikasih early check in. Setelah mendrop barang, kita langsung jalan keluar. Ada bus stop yang dekat, dan kita naik bis untuk menuju ke Mesjid Sultan. Sengaja supaya bisa shalat dulu disana.


Setelah beres shalat, makan siang di restoran halal yang ada disana. Terus kita lanjut menuju area bugis, sambil jalan santai aja melewati arab street. Untungnya saat itu mataharinya gak terlalu terik.

Sampai bugis, mampir dulu ke Bugis junction, nyari money changer dulu. taunya money changer langganan lagi tutup. Jadinya nyari money changer yang di bugis street. Nukerinnya gak banyak ko. Emang kemaren gak sempet ke GMC. cuma mengandalkan sisa-sisa SGD yang ada dirumah aja.

Sempet belanja di watson bentar, belanja makeup yang unyuunyu buat Ami ^^ udah gitu break bentar di foodcourtnya. Lanjut jalan lagi ke Mustofa centre.Gak terlalu lama sih disana, cuma beli bumbu kari titipan aja. Idih, sempet linglung disana. Abis Mustofa sekarang makin gede aja, terus displaynya juga rubah. Ada 2 bangunan dikirinya yang sudah di took-over. Ckckck.iyalah 365 hari tanpa libur, keran duit ngocor terus!

Dari mustofa, lanjut lagi ke orchard. Pake taksi lagi. Sempet susah dan rebutan juga niy cari taksi. Ada beberapa taksi yang gak mau bawa kita karena :cuma" ke orchard. Sigh. Tapi akhirnya dapet juga yang mau nganter.

Sampe orchard,biasalah cari eskrim 1 dollaran ituloh. jadi terngiang-ngiang omongan ibu mertua saya, yang minta dioleh2in aja si eskrim sedolaran itu. "bekel termos w san.." aih, mama..



dan kakang juga tampak menikmati banget si eskrim itu, untung gak minta nambah.buahaya. Jalan-jalan dikit disana. tapi eh, ko, anginnya mulai gak enak. Akhirnya mutusin buat naik bis aja, naik bisnya yang tingkat di atas. Sengaja, sembarang aja naik bisnya. Kakang seneng banget. Turun di beberapa bus stop berikutnya supaya ga terlalu kesasar, trs pulang deh ke hotel pake taksi lagi. Nyampe hoel, bersih-bersih langsung Zzzzz. Duh, kerasa banget badan capenya. Saat-saat kaya gini, langsung jadi kangen Appanya kakang.









Tuesday, May 6, 2014

Sentosa Island, 23 April 2014

First destination: Sentosa
Setiap kali saya ke SG ngajak orang buat round-round, saya selalu membagi wilayah jelajahnya menajdi 3 area. Hari pertama, karena biasanya cuma punya waktu 1/2 hari; sengaja saya fokus di Sentosa sama wilayah chinatown karena searah. Hari ke-2, biasanya pagi-pagi saya ajak ke Area merlion biar ga terlalu rame, trs ke bugis, orchard , sama little India. Hari ke-3, biasanya saya ajak ke Ikea, karena posisinya deket bandara, jadi bisa ngelongok bentar ke sana.

Dan buat perjalanan ini pun, gak jauh beda. Hari pertama, saya mengalokasikannya buat ke Sentosa. Kami sampai di SIN sekitar jam 14an.Dan perjalanan ke hotel kami yang pertama yaitu Fragrance Hotel Royal di telok Blangah cukup lancar. Review untuk Fragrance hotel royal akan saya posting tersendiri yah.

Setelah beristirahat sebentar dan juga menunggu hujan reda, akhirnya sekitar jam 5 kurang, kita pergi menuju Sentosa dengan menaiki Bis RWS08 dari depan vivo city. Bayarnya cuma S$2 aja, udah inclusive sama tiket masuk Senotosa Island. Lebih murah  kalo dibanding pake monorail Sentosa Express dari Vivo City yang seharga S$3. Yang lucunya, ternyata dia muter deket hotel Fragrance juga. Weks. bolakbalik.

Kakang suka banget naik bisnya: langsung berdiri, gak mau duduk :D


Bus ini berhenti di basement 1 Resort World Sentosa, dan saat masuk langsung depan hallnya gitu deh. Waktu itu, banyak orang banget yang kayanya mau nonton semacam theather performance gitu. Saya ajak ibu dan kakang ngelewatin kerumunan itu. dan ternyata jalan buat menuju universal studio cukup jauh juga dari situ, kalo sambil bawa anak. Saya sempat nyari lift tapi gak ada. Akhirnya nyampe ke atas, dan ternyata langit sudah mulai gelap. Yah, jadinya fotonya burem deh.

Kakang sempet main di area lantai yang ada lampu-lampunya, dia suka ngejar kerlap-kerlipnya. Terus kita muter-muter aja disana, sambil liat-liat. Sempet mampir ke tempat Song of the sea juga, sengaja saya gak beli tiket duluan, pengen liat reaksinya kakang dulu, dan bener aja, dia kaget sama suaranya yang keras. Boro-boro menikmati, malah nangis minta pulang.

Yowis, berhubung, sama anak piyik, kita yang musti nyesuaian sama ritme dia. Keliatan udah delisah dan cape.Akhirnya sekitar jam 8an kurang , saya mutusin balik arah ke vivo city. Sempet muter di decknya bentar sambil cari tempat makan. Eh taunya dari atas, keliatan ada playground di bawah, keukeuh pengen ke bawah, jadinya mampir bentar ke situ.

Monday, May 5, 2014

Menuju SG, 23 April 2014

Dadah Appa!
Tadi dianter apanya kakang sampe Hussein. Agak sedih juga, pas mu ngantri masuk, dia ngajak-ngajak appannya ngantri. Hix. sampe ketemu 7 hari lagi yah. bakal lama pasti kerasanya. Ini adalah perjalanan perdana buat kakang tanpa Bapaknya. berat sih (buat emaknya).bukan apa-apa, Sosok bapak itu sangat dibutuhkan selama perjalanan jauh bareng balita. bukan figurnya yang dibutuhkan, tetapi tenaganya, beneran. hahaha. Ah, sudahlah. Lahaula aja deh.

Didalem langsung check in, dan bayar airport tax. Tapi imigrasinya jam 9an itu ternyata belum buka. Sementara penumpang mulai udah banyak. Berhubung saya trendsetter, saya ajak ibu saya "Yuk, mam, kita nangkring aja depan imigrasinya. kitakan artis, ntar pasti banyak yang ngikut nguler di belakang" Bener aja, bukan karena kami artis, tapi sepuluh menit kemudian, antrian udah mulai ada di belakang. Sementara di depan, ada teknisi yang lagi benerin alat scanner imigrasinya itu lho. Wah, ada yang out of duty ini alatnya. Untung saja saya ada di antrian pertama. yes. Makanya saat lagi gini, penting untuk selalu peka dan baca suasana. Gak usah gengsi buat jadi inisiator, sama-sama berdiri, sama-sama ngantri, tapi masuknya duluan :D

the rude QZ stewardess!
Ada kejadian yang kurang mengenakan saat baru masuk pesawat QZ ini. Kebetulan saya sengaja memilih tempat duduk yangpaling belakang, deket cabin crew. Ibu dan anak saya sudah duduk manis dikursi, dan saya tinggal gotong koper ke cabin bagage. Ternyata "tetangga" saya itu kebanyakan para TKW, ada beberapa orang, mungkin sekitar 10 orang dan duduknya agak tercerai berai. Lah namanya juga juga para Pahlawan devisa ini, bisa jadi seumur hidupnya baru juga kali naik pesawat, banyak planga plongonya, serba bingung, serba takut, gagap budaya lah. Saya aja liatnya jadi ada sedikit perasaan ngilu, sedih. Dan ada salah satu stewardess yang judes banget. keliatan banget mukanya kesel.

 Saya yang saat itu sedang berdiri, dan hendak memasukan bagasi saya, sementara koper saya berat. daripada ngeri nimpa orang, , terpaksa menunggu terlebih dahulu  karena suasananya cukup hectic. Dan tiba-tiba si stewardess judes itu memandang ke arah saya, dengan nada ketus "mbak!itu dikeatasin barangnya!" WTF!!!!!!I knew it, I knew it!She mistaken me with them. terus saya bilang "iya, ini juga mau saya ke ataskan. tapi karena masih banyak orang, saya tunggu orang lewat dulu" . Saya lupa tepatnya apa yang diomongin lagi sama si Stewardes judes itu, karena kepala saya terlanjur mendidih. Tapi saya ingat sy lantas balik mengahrdiknya dengan bahasa Inggris saya yang soksok saya kritingin "MISS!DON'T USE THAT TONE ON ME?!"

Kaget kali, terus ada salah satu stewardess lain yang nyamperin ke saya dan bantu saya. Saya sibuk ngoceh, entahlah meracau kesal. dan stewardess yang bantu saya meminta maaf. I sat on my seat and i still fume inside. Sebelllll banget! lah kalopun memang para TKW itu banyak gak taunya, lah mereka jugakan bayar sama full yah, gak pake di utang, dicicil, apalagi minta dibayarin sama situ? CIH.  Cantik fisik tapi hatinya??? Argh. sebal lagi tuhkan. Kalo gak ridho ngejalanin pekerjaan nya mah, ya udah mbak jadi model aja gih. Anda pan kerja di bidang pelayanan, jangan pandang bulu, status, whatever, KONSUMEN adalah raja, regardless their social status. She need to learn again from ZERO!Harusnya saat itu saya cari tuh head stewardessnya, komplen abis-abisan, bukan masalah personal, tapi  attitude Issue kaya gitu beneran gak oke banget!

Beberapa waktu berlalu, saatnya para stewardess jualan. Si Kakang pengen jajan, yo wis.beli milo saja.trs si stewardess itu tuh yang ndorong rodanya. Giliran stewardess yang satu lagi sok-sok nyolek si ganteng "Duh, adek mu kemana?" Emaknya yang jawab "LIBURAN TANTE!"

Friday, May 2, 2014

Babypacker series!off to SG-Intro

Akhirnya, Kakang Jalan-jalan (lagi)
Dapat tiket murah pas sale Big beberapa bulan kemarin. Udah janji sama diri sendiri, kepengen ngajak ibunda sama kakang buat ke SG. Sengaja bertiga aja, soalnya kalo bapaknya ikut, lah siapa dong yang cari duit. harus ada yang diem dirumah dan jadi "kuliA" ahahaha. Istri "kurang ajaar"!!!!

Jadi, akhirnya saya dapet tiket BDO-SG buat tgl 23 April 2014 dan KL-BDO 29 April 2014. Terus gak berapa kemudian, dapet lagi tiket PEN-KL, 28 April 2014. Jadi waktu itu yang masih jadi PR adalah moda transportasidari SG ke PEN. Bolak-balik riset antara bis, kereta sama pesawat. Sementara waktu semakin mendekat, tapi membayangkan betapa repotnya musti ke JB dulu buat naik keretanya, dan yang paling malesin adalah ngebayangin kudu ngelewatin 2 imigrasi dengan koper , stroller dan balita. argh. akhirnya issued Tiger saja dr SG ke PEN. murah? enggak juga. 2 juta bertiga. CRYHARD!

Berhubung ceritanya (DONGENG GAK PENTINGNYA) bakal panjang. jadi mungkin , postingnya bakal dibagi dalam beberapa post yah. (kaya ada yang bakal baca aja--PD). Erm, bahasanya sendiri entar bakal tergantung mood, bisa dalam bahasa ataupun juga Inggris. Saya nulis bahasa Inggris bukan sok-sokan sih.justru biar bahasa Inggris saya enggak ngilang kaya bahasa Prancis saya. kasian banget yah, Sarjana bahasa Prancis, tapi udah "gagap" ngomong bahasa Prancis. wasting 5 years in school jadinya. hahaha..ah, susdahlah. Mari, saya mau hehes dulusuapay dapet ilham. (padahal si Kakang udah tereak: Ibuuuu.." minta dikelonin)

Wednesday, April 14, 2010

Sunday Strolling Singapore: Sambangi distro di Arab street

Arab street, tempat konsentrasi butik dan distro di Singapura
Taukan jalan Tirtayasa , Bandung? Area yang sangat HIP karena disepanjang jalannay dipenuhi distro-distro besutan anak muda Bandung. Tiap weekend kalo lewat area sana, pasti banyak banget mobil-mobil plat B berjejer ngeborong disana.

Nah di Singapore sendiri, geliat fashion lokal gak kalah sama di Bandung. Terbukti,di sepanjang arab street, yang posisinya jalannya deketan anget sama Masjid Sultan, banyak banget distro dan juga butik-butik dari desainer muda lokal Singapore.  Tapiiiiiiiiiiiiiiiiii....sayang banget, ternyata kalo hari minggu, butik dan distro ini pada tutupp. HIX. jadinya kami cuma bisa window shopping doang. Jalanannya sepiiiiiiiiiii banget, cuma 1-2 orang yang sempet papasan dengan kami di jalan. too bad. beneran, padahal kami sih pengen beneran liat-liat gitu, syukur-syukur kalo ada barang yang harganya rasional dan mampu kami beli dengan uang sangu yang kami bawa. hahaha..




Numpang ngaso depan sebuah distro

Oh iya, selain Arab street,ada tempat lain juga yang konon konsentrasi butik-butik lokal berada. tapi tempatnya cukup jauh dari sini. yaitu Nge Ann street, dekat dengan china town. tapi saya sih curiganya di ngee Ann sama-sama libur juga. jadi niatan kesana kami urungkan.



Sunday, April 11, 2010

Sunday Strolling Singapore : Masjid Sultan

Kemana aja? Masjid Sultan, Singapura

Kubah emasnya berkilap-kilap


Pagi-pagi, seberes sarapan di hostel,saya dan pak suami gak langsung berangkat. Untuk perjalanan kali ini, saya lebih milih slow pacing. Saya biasanya bikin itinerary yang luamayan runut dan ketat. Tapi kali ini, saya pengen semua ngalir aja kaya air di pancuran.  Sebelumnya saya buka lagi peta Singapura, saya memutuskan beberapa titik yang akan saya dan pak suami kunjungi.

Dari hostel, kita langsung menuju Masjid Sultan.  Sengaja pake bis aja, tinggal nyebrang ke depan, ajaln sedikit udah sampe bus stop. lumayan nunggu cukup lama, ada sekitar 12-15 menitan. Bayarnya sama aja kaya kita pake MRT, cukup tapping ezlink card ke mesin pada saat naik, dan tapping lagi pada saat turun. suukkaaaaa banget pake public transport di SG , bener-bener nyaman. andai oh andai..

Jam 9.30an, kita sampai di kampung arab. Saya turun sekitar beberapa meter dari Masjid sultan. karena memang bus stopnya tidak tepat berada di depan Masjid. Hanya jalan sedikit saja ko. Saya suka suasana kampung Arab ini, tidak sehectic area china town. Beberapa shophouse disini berjualan macam-macam, dari mulai mainan hingga barang-barang yang mengingatkan saya kios oleh-oleh haji di pasar baru, Bandung.

                            


Sampailah kami di Masjid sultan, yang merupakan salah satu masjid terbesar dan merupakan mesjid yang pertama kali dibangun di Singapura. Masjid ini terletak di are Kampong Glam. Awalnya kampung ini memang diperuntukan bagi keturunan Melayu, terutama yang berasal dari Jawa dan juga bugis. Makanya tidak aneh, ada beberapa restoran yang menyajikan masakan-masakan yang berasal dari Jawa dan juga bugis. Jadi, gak usah khawatir kalo kelaparan disini, banyak makanan halal dengan cita rasa dekat dengan tanah air kita tersebar disini.


Mesjid sultan sendiri dibangun sekitar tahun tahun 1826 oleh pendatang-pendatang dari Jawa yang saat itu konon banyak berbisnis sama saudagar-saudagar dari jazirah Arab. Struktur masjid yang sekarang kita lihatdewasa ini, merupakan hasil akhir pembangunan mesjid yang katanya selesai di awal tahun 1920an.  Saya suka bangunan mesjid ini, meski saya tidak sempat melihat keseluruhan bangunan mesjid hingga sedetil-detilnya, maklum saya sih gak paham kalo urusan arsiteknturnya. tapi buat orang awam kaya saya mesjid ini indah, dan cukup eye ctaching jika terlihat dari jauh juga. Kubah berkelir emasnya berkilap saat tertimpa cahaya matahari. Dan saya juga sangat suka duduk di bangku yang tersedia di halamannya. Sambil berharap ada sedikit angin meniup-niup muka, untuk sekedar meredakan hangatnya singapura.

Saya nampang dengan kaos projectnya suami: "triptees- i was really here" 

Beres mengagumi masjid, bolehlah melihat-lihat area sekitar, ada beberapa stall oleh-oleh yang memanjang di sebuah ruas jalan, posisinya pas di belakang masjid Sultan. Saya sih hanya sekadar melihat-lihat saja. Untuk harga yah standar Singapuralah.  S$10/3 pcs dan ada beberapa harganya yang saya pikir jatuhnya lebih mahal jiak dibandingkan di area China town. Sehabis melihat-lihat, saya dan pak suami memutuskan duduk-duduk dulu di area peristirahatan sebelum memulai lagi perjalanan, sambil melihat orang yang lalu lalang.






Friday, April 9, 2010

Week-end break at Lion city


Sebelum naek, nampang dulu depan choppers
 yang parkir di Hussein
Yep, dapet tiket murah lagi dari Airasia. Yess! Pas pula tanggalannya di week end. Jadi gak terlalu bersalah, soalnya bolosnya cuman 2 hari , hahahaha :D Pergi Sabtu siang  dari BDO, pulangnya menyengaja langsung ke CGK. Biar rabunya bisalangsung ngantor gituh maksudnyah lojer gantih. Biarkan kali inih, si pak suami ajah yang balik ke mbandung sendirian. kali2 dong yah :D Pengennya sih Senen malem, tapi justru mahal bingit, makanya ngambil Selasa, abis itu yang paing  murah. we're cheap!



Kemana aja? day 1
Berhubung pak suami  pertama kali ke SG, sebagai seorang tour guide yang baik, yah masih dibawalah ke tempat-tempat mainstreamnya. heuheu. Begitu nyampe changi, jam sudah menuju sore. Seperti biasa, saya selalu menghabiskan hari pertama yang sudah kepotong setengah ini ke daerah Sentosa. Jadi kami langsung menuju hostel dulu buat naroh tas, baru lanjut ke daerah vivo city tersebut. Kali ini kami tidurnya di hostel the Hives backpacker hostel di off serangoon road. Hostelnya pas banget di perempatan serangoonrd sama lavender rd. MRT terdekat adalah Boon keng MRT, musti jalan sedikit sekitar 10 menitan. Tetapi sebenernya ada juga bus sto di depan dan diseberang hostel. cukup convenient.

    
                           Changi, suasananya selalu ngangenin
Nampang doang depan globenya

Sampai ke area Senotosa,turun dulu di USS. enggak, kita gak maen ko. cuma nampang depan globenya aja. lagian saya dan pak suami bukan tipikal yang demen maen wahana,. jadi sayang juga masuk, bayar mahal cuma buat liat-liat doang mah. heueheu..ogah rugi!!! akhirnya kitacuma duduk-duduk aja, sambil people watching. seperti biasa, Singapura sumuk banget. makanya pas liat anak kecil hepi banget maen ear, kita juga jadi ketularan euforianya. Gerahnya sih masih :D

Maen pasir di Siloso
Sunset di Siloso
Beres dari USS,  saya ngajak lanjut. Numpang kereta gratis, akhirnya kita terdampar di Siloso beach. Banyak yang lagi maen bolla volley pantai. Tetapi beberapa juga sama aja kaya kita, cuma sekedar leyeh-leyeh menikmati semilir angin yang teteap berasa hangat. Matahari waktu itu mulai surup, cukup romantis. Sayang waktu itu saya gak bawa lilin, kalo bawa mungkin saya suruh pak suami saya ngider. Lho???? Sambil ngaso, yah saya sama pak suami cuma nongkrong aja disana sambil nunggu jam 7 malam. Pantainya juga sempit dan pendek.saya juga berpikir, pasir yang ada disini, kemungkinan besar hasil beli pasir dari negara kita.


Menjelang jam 7, kami langsung menumpang kereta yang lewat. Kami nonton Song of the sea (means saya nonton yang ke-2 kali). Sengaja beli tiketnya on line lewat http://tickets.sentosa.com.sg/. Biar gak pake ngantri dan biar kebagian, soalnya tanggalan kami nonton itu kan sat nite yah, kebayang ngantrinya kaya ular melingkar-lingkar dipagar. Lebih enak beli online beneran, cuma kena fee S$1 per purchase. pas datang, kami tinggal redeem aja langsung ke ticket booth. Sempet bingung juga, masa yang beli online kudu ikutan ngantri, eh taunya pas ada petugas yang kebetulan ngelewat, saya nanya dimana buat redeem tiket, ternyata, konter redeem persis belakang-belakangan sama yang beli on the spot. pfiuuuhhh..meneketehe

Acara song of the sea ini durasinya sekitar 1 jam. berhubung saya udah hapal ceritanya, menjelang 10 menit di akhir, saya ngajak suami untuk segera beranjak, supaya gak terjebak disini. Karena saat jam bubar,antrian buat monorail sentosa express bisa gilagilaan. So yes, pas kami mulai naek masuk ke monorail, saya lihat dibawah manusia sudah meulai menyemut sebelum akhirnya berubah mengular. day 1 beres :)













Sunday, April 13, 2008

2D1N SG gateaway

My soon-to-be-sis-in-law needs to vent out and get out her cocoon. So she decide that she wants to do a quick visit to SG.

jadi sambil acara kantor di Anyer,dakupun sibuk cari-cari tiket dengan tanggal dan harga yang cocok. Baiklah, dapet tuh: BDO-SG-BDO buat berdua tanggal 2-3 april 2009 ini.  Setelah sukses issued, sayapun bisa bekerja kembali. LOL. (karena biasanya otak ini gak mau diajak kompromi gawe, sementara poikiran masih kecantol diwebnya Airasia).


Pulang dari Anyer, sampe ke bandung dan langsung siap-siap buat pergi ke SG. Waktu itu gw mu nyobain tinggal didaerah Lucky plaza. Setelah browsing sana-sini,akhirnya nyobain nelp 1 nomor yang konon katanya banyak kamarnya di Lucky plaza, yang ngangkat mbak-mbak orang Indonesia. Dia bilang, gak bisa booking-booking, dateng aja ke sana, kalo ada kamar kosong bisa langsung masuk. Okelah kalo begitu.

Day 1: 2 April 2009
Begitu sampe, langsung bergegas ke Lucky plaza. Salah naik lift pulak, kita malah kesasar di condominiumnya yang lebih lux, ternyata kita mustinya pake lift di bagian gedung yang laen. Setelah sampe disana, ternyata beneran aja, kamar yang kitamau kosong.Tapi kita direfer ke apt yang laen. It's a common thing here kayanya, kalo ada yang penuh, langsung dilempar ke tempat yang kosong. Kebanyakan yang tinggal disana emang orang Indonesia, yang keluarganya lagi berobat di Mt. elizabeh hospital yang posisinya emang pas ada di belakang lucky plaza. Selain di Lucky plaza, banyak juga yang tinggal di daerah lada puteh juga.

nyampe ke flat yang dimaksud, kita langsung liat kamarnya. basic banget, cuma ranjang, ac sama meha, nothing more. Ada jendela, yang pemandangannya cuma gedung-gedung doang. Ah, baiklah. dengan 70SGD/malam dan shared bathroom, kita cuma butuh tempat buat crashed down aja. Setelah bayar dan taruh tas, kamipun langsung cabs kembali.

Tempat pertama yang dikunjungi adalah sentosa trs lanjut ke chinatown. Langsung digeber  ke  bugis, soalnya di bugis streetnya lumayan belanja-belanja segala. maklum cewekkkkss. gak nahan kalo liat yang lucu-lucu. saat itu aku cuma belanja 1 tas postman gt, bahannya sih kulit sintetis, tapi berhubung suka , yah jadinya beli juga. 

Balik ke apt, naroh belanjaan, terus kita turun ke bawah buat makan sore di ayam penyet ria. aku sih pesen mie baso, biar bisa makan kuah yang pedes-pedes, obat migren yang ampuh. Beres makan, setelah isi perut agak turun, mulailah kami keluyuran tahap 2 diarea orchard sampe puas.


Day 2: 3 April 2009
Pesawat kami baru jam 2, jadi sebenernya kami punya waktu lama sampe jam 11-12an nanti. Begitu bangun, kami siap-siap buat ke area Merlion park sama esplanade. Kita menyengaja pake bis ke sana. Waktu itu baru sekitar jam 8an, dan suasana lucky plaza dan sekitarnya masih super sepi. Bisnis tadi malam memang baru berakhir sekitar jam 10an disini, jadi mungkin baru buka kembali setelah jam 10an pagi juga. dan bener aja, jam 10an kami balik ke apt buat ngambil barang, cuma baru 1-2 toko aja yang buka. 

Jadi buat  yang niat-niat belanja ataupun cuci mata di SG, better alokasikan waktu dari jam 8-11an itu ditempat seperti merlion ataupun esplanade. selain bisa dipake buat nongkrong-nongkrong nunggu jam buka, dan mataharinya belum terlalu terik dan panas. 

Berhubung sang kakak masih penasaran sama satu barang di far east plaza, jadi kami menyempatkan diri buat kesana terakhir kalinya. dan karena takut telat, jadinya kamipun memutuskan pake taksi aja untuk ke bandara. Hanyabutuh waktu sekitar 35 menit saja dari orchard sampe ke bandara, karena kita pake tol. Si unclenya baek banget.

Sampe Bandara, antrian buat check in lumayan panjang, pfiuuh,untung aja kami memutuskan buat naik taksi. Setelah beres check in, antrian dilanjut di imigrasi. Imigrasi di Singapore ini kalo lagi hectic, yah super hectic banget, tapi kalo lagi nyantai, yah 1antrian bisa cuma 5-8 orang saja.  Beres dari imigrasi, menuju gate kami, masih sempat menyusuri duty free juga. Who am i kidding with, my-sis-in-law ini emang ratu belanja. keluar duty free sudah bawa bungkusan lagi. ..sembahsujud dah :p



Thursday, August 16, 2007

Putrajaya and surrounding

Setelah ngambil tas di hostel, the first destination that Que took me was Putrajaya, the official capital of Malaysia. Sebagai pusat pemerintahan, hampir dipastikan bahwa seluruh variabel pemerintahan bertempat di Putrajaya, termasuk juga 85 kedutaan asing secara bertahap memindahkan kediaman mereka dari kota Kuala lumpur yang telah dipadati oleh 1,8 juta penduduk itu. 

Putrajaya itself divide into several precints, yang mana tiap precint tersebut dihubungkan oleh 7 (Tujuh) persiaran utama atau jalan raya dan 8 (Delapan) buah jembatan besar dengan aksentuasi yang memiliki keunikan masing-masing. Contohnya saja jembatan Putra yang merupakan salah satu jembatan tersibuk di Putrajaya. Memiliki panjang 435 m, jembatan beton ini menghubungkan area pemerintahan dengan area pemukiman sekitarnya. Dengan arsitektur islamik yang memang diilhami dari jembatan Khaju di daerah Isfahan, Iran, jembatan ini memiliki 4 (Empat) tipe menara yang dilengkapi 8 (delapan) buah area peristirahatan yang memungkinkan pengunjung untuk menikmati pemandangan danau buatan Putrajaya dari Observation deck. Trotoarnya memang dikhususkan untuk pejalan kaki dan juga sebagai lahan tempat melajunya monorail yang sedang dibangun. Sementara dermaganya ditempati sebuah restoran “fine dining” yang harganya bisa langsung membuat seorang pelancong dengan dana terbatas terpaksa menggadaikan tas ranselnya jika terlalu memaksakan diri makan siang di sana. So i guess skipping lunch whilei was there. LOL

The mega structure of Putrajaya was the highlight. There is Perdana Putra, it's huge and masculine, a kinda building that really suit the Man who running the country, yep, the Prime minister took it as his office. Didepannya ada dataran merdeka, sebuah lapang luas, yang mungkin suka dipake juga pas acara-acara kenegeraan. Mungkin aja yah, ini sih gw aja yang sotoy. I didn't ask Que about it though.

Then Que took me to one of the garden where there's a sun dial. Panas deh sumpeh. gosong kulit gw. Ditaman ini dibagi beberapa area sesuai region tanam-tanamannya. Kurang ngerti juga sama kurangmerhatiin, abis ilang fokus karena kepala keburu berdenyut-denyut. Jakarta emang panas, tapi entahlan, Putrajaya Panasnya sama sekali gak ngangenin. rasanya pengen cepet-cepet hengkang. heuheu

Oh, iya. Que juga ngajak gw ngeliat bangungan besar lainnya yaitu semacam gedung DPRnya. Dari jauh gw emang udah sempet ngeliat silhoutenya gitu, lucu kaya topi wisuda. Pas makin deket, oh, emang mirip.

Selain ke putrajaya, Que ngajak gw juga ngelewati Cyberjaya. Cyberjaya ini adalah kota satelitnya si putrajaya. jadi para pegawai kantor pemerintahan ini dialokasikan tempat tinggalnya yah di Cyberjaya. Setelah sempet-sempet baca, konon putrajaya samacyberjaya ini dihubungkan sama optik yang super canggih katanya, jadi kecepatan koneksi internet mereka wuzz,wuzz, wuzz! *ngacay

the final wrap of SG & MY leg

After pusing-pusing di Putrajaya and Cyberjaya, Que had a good place for dinner. It's rather long journey i guess fromPutrajaya. Langit juga sudah mulai berganti malam. When we passed by sepang circuit, it was pitch black!nothing that I could see to actualize it that it was really a F1 circuit, lol. They surely know how to saving energy :P

Around 30 minutes later or more, finally  we arrived at this beach promenade, there's lotsa seafood stall lining up on the street. I believe the area called "Bagan lalang" not really sure, gotta check back withQue.

There's not many people that night, although i'm pretty sure, this place will be busy from business on weekend.  And oh yeah, while waiting, i watch some ooolllld Indonesian sinteron there, can't hardly remember the title but it was like old tv series from 3-4 years ago, and they still rerun it in Malaysia and they got dubbed, so it's kinda hillarious for me to (try) to watch it :P

So we gotta to ick everything we want to eat. Que kept on adding stuff, i said to him, Can we ever finished all of them ? LOL.. SEAFOOD FIESTA , my friend!Ah, seafood itu kelemahan saya.Lupakan kolestreolnya saja sejenak. Sumpah, enyaaak banget.

within 1 hour,  we finally finish our last scrap. and it's almost like 10pm. So we're headed back to his home. By 11Pm, we arrived at an apartment complex, not really recall the surrounding, since it was already quite and dark. His sister opened the door for us, actually feel pretty bad to make some one open the door for you in the middle of the night.

By 4am, i've already ready to go. And 4.30am, Que was took me to LCC, which is yes, conveniently only like 15-20 minutes from his apt, especially with no traffic. Ah, terima kasih banyak, Que. You've been really wonderful host!So please please, come to Bandung, so I can repay your kindness.

Monday, August 13, 2007

Bye Q, hello QUE!

This is not goodbye
On this day, i went to KLCC on my own as Q has different schedule. He needs to find out his transportation  to proceed his journey to Tioman island if i'm not mistaken. 

After got some heads up from Muhammad, the Hostel owner, on how to go to KLCC via bus, i starts my late journey. Why i said late, because apparently, when i got there, the queue were already like the river flown to the sea. People were shown up there by 5 am, to get a free ticket to be in the twin bridge. So yeah, i think i cancel it this time.

I knew i was super late when i even able to tell where the end side of the queue!


Not sure what to do for the rest of the day, i tried to call my Malaysian friend, QUE aka Ishak. I know him from myspace, since he has this band which i invited them previously  to have gig in IfVenue if they ever be in Bandung. And so we chat a lot after that. He's really nice guy. He's even worried about me travelling alone, so he make sure to give his friend contact while i was in SG. After several rang, i can reach him. And since he's off duty, he said he gonna pick me and show me around. Yay!

 We agreed to meet in Putrajaya, since he reside in arund there, in Seremban if i'm not mistaken. So i took a train to Putrajaya. It was really nice ride from KL sentral, using the fast train. But the station which is locate in the lwer side of KL sentral is so quite, not much people around, but probably it's off peak hour.

Actually, that was my first time i met him in person. So when we finally met up, we just laugh there awkwardly, lol.  But after time passed by, everything was just bit chilled down. we try to convers in Malay at first, but who knew that it was much easier just to communicate in English. So we switched back, haha. 

After some talks, he found out that my flight for the next day was 7.00am, so he told me to stay at his house, since it's only like 15 minutes to to LCC. And it;s going to hard for me to be at the airport in 5 am in the morning unless i paid a hefty 100MYR for taxi.  Well, that's hellaaaout big money. So i agreed.But i gotta fetch my bag first from the hostel.


Q sim!the ultra handsome guy from korea!(there you go, i've keep my promised , LOL
When i got there, Q was still not back. So i left him a note, said thank you for the company and the fun that we'd share. A bit sad that i didn't got a chance to say a proper good bye though. But i really wish him all the luck and fun in his upcoming world trip. That Korean guy with his yellow guitar is super awesome!If you meet him by chance, his name is Q sim :)

Tuesday, August 7, 2007

Hostel Cosmopolitan, Gem in chow kit area!

Adieu, Travelers home!

Adieu, Travelers home!A good riddance one.


We then got back to travellers home to pick up our bag, and ready to proceed to our next hostel in Chow kit area.  I felt like so relieve when we finally say our last adios to this travelers home. We met some good friend there.


We took the bus to get to chow kit. Since the bus was empty, we could even chat with the bus conductress, who apparently is Indonesian, from Padang to be exact, so as the driver. But their Malay accent now was really thick!If she didn't told me her origin, i couldn't never tell. 

Hello Cosmopolitan!
By the time we arrive in the chow kit area, i felt a bit dejavu. The situation is really like what i had in Jakarta, in bandung. It's even reminiscent me of 1 particular area: Cicadas. When the streets were took over by street vendor.
A typical view of chowkit surrounding, there's lotsa food stall around the area when the noon starts fall


Then we arrived in some old building, it's not on it's good shape. Like trash everywhere! Man, suddenly i felt dispirited. oh, please God, don't let the same thing happen again! we took the one and only elevator that available. But then when the elevator were opened, and we see the hostel signage. Boy, we did blown-away!Who could ever thought!that in this crappy building, with its dingy surrounding, there lays a GEM called Cosmopolitan hostel!




we got inside, and the reception area already gave us a chill and relax vibe. The reception guys showed us around the facilities there: the toilets and bath area, the kitchen and the dining area and then finally i arrive at my female dorm. and ta da..all is pink!!!my god, i felt like my girly radar was getting juice up. Never been a fan of pink before, but really, after spend my time in a possible worst place, i really appreciate the new sparkling sheet, clean towel, with the pink wall, some magazine and novel to kill time, a hairdryer to dry your hair, and even a hair straightener and a baby scents in the air!just wow.I'm super happy! and for those luxury, i've only paid for only 20 MYR. And if it's still not enough. if you spend more then 3 night, you'll get 2 MYR discount every night. for example, stay there for 3 night then you only gonna pay: 20 MYR+18MYR+16MYR!do i recommend this Cosmopolitan hostel? well yes!Stay here, and you'll be at ease. 

Soon after we manage our stay there, We went to KLCC just to look at the tower. And oh, i also went to kinokuniya, and found some book that way cheaper to buy here then in Jakarta. I think Q had some issue with his credit card, so he's trying to fix it.


Tuesday, July 31, 2007

KL and Around, 19th July 2007

The reality hit me!
It’s morning time. During breakfast at the rooftop, we got the chance to meet another fellow traveler.One German guy, a bit older then me, he is in his thirty, I guess; quite dominate the whole talk there in the table. There’s always this type of person.

Then after a while, more people show up. And this is when I thought to myself “oh, so this is what it’s felt like to be a citizen of the world”.  During my busy day with IfVenue, a collective room which I run with some friend in Bandung; we occasionally host some overseas artist who had an exhibition for their artwork in our mini gallery or some overseas band that use our place as their showcase gigs. So, “foreigner” are not ‘alien” things for me. But to be in that place, where a couple of people coming from different part of the world, sharing the same plain taste white bread, and an unflavored jam, the sense is quite different. By that time, the reality hit me. I love being on the road, travelling, live in the journey!I think I swear to myself, that this stuff; backpacking stuff, is something that I’m going to cherish forever!

During our breakfast time,there's a funny moment though when i tricked my fellow travelers. They were like head over heels about mangosteen, most of them were just introduce about mangosteen here, since the fruit is a native of tropical fruit. So when i told them that i can do "magic" that could tell  how many seeds that one particular mangosteen would be. So goes on the trick for almost 5 minutes, end up with me "guessed" all correctly. When i finally reveal the "the-not-so-trick" was to count the bottom ofthe fruit, my new friends has learned a new mangosteen 101.

Waited for the bus
Then we met with Susanna, a kindy teacher from switzerland. She's on her summer break and doing 1 month travelling through South-East Asia. And then, there's Camile. A nice guy from French who we met coincidentally. We're agreed to go to Titian Wangsa garden, since me and Q didn't have any fix plan for that day. We were waiting for the bus that could take us there,and we got ourself a 1day ticket for only 2 MYR, and we could hop and hop any RapidKL bus within KL city. How convenient.

Titian Wangsa garden, an oasis in the middle of KL

People were queuing means it's a good thing served
When we arrived there, it's almost lunch time. And there's food stall display a local delicacies. For me,the malay food is not really big different to "Padang" cooking from West sumatra, they are share the same spices and taste. But Susanna  were eager to try, so we stop there and have our early lunch, since we really not sure whether there will be another available stall when we get further inside the garden. since this garden is reallyyyyy hugggeeeee,i'm no kidding.


She's getting ready!
And Susanna, a total daredevil she was, without hesitate , trying to eat 1 "eye" of "Petai:" aka "Stinky bean". I already gave her some heads up about what taste it's gonna be like.I said that most Asian loves to eat petai together with sambal and hot rice. The petai is actually taste a bit weird, even for my self, there's sort of a sweet-bitter taste but the highlight is; they're stink!The stinkiness will stay there for some time, in your breath and your pees. that's gonna awful for the novice :D But Susanna didn't budge, she said, "when can i ever try it again" so she gonna gave it a go. She peeled 1 "eye" and a 10 seconds hesitation at first, and my digicam were ready to record her!Starting with a long sigh, she just chewed the whole bean with both eyes closed and  trying hard to preserve her self  not to spit it out. And yet, the other 3 were sat there and feeling giddy, LOL. The verdict? after finished the whole bean in a 2 minutes, she said, she felt like she's not brushing her teeth for  weeks, that's kinda feeling. Ahaha. Susanna: You're getting your crown!

The Orchid entrance
Those loud monkeys!
After we finish our lunch time, we started to stroll around the park again. It's a bit far into the core of the park, but the weather is nice, the trees are tall, gave us the needed shades to block out the KL fierce sun, so we're not complaining. There's even some monkeys screeching and hanging up in the tallest tree. We stopped trying to locate them up there. We also passed by a bird park, we thought we gonna inside to appreciate the beauty of the colorful fur kingdom, but after saw the ticket is quite hefty, we decide we're just going to pass it, and go straight in to an orchid park, which is free. 

There's one huge orchid, we took a picture of it. And then, Q, were so lovely enough to realize that these 2 ladies were fond of their pictures taken, LOL. So he took some pictures of me and Susanna near the fountain area.

Some orchid collection


Three of us cheering :)

A Chinese couple who we were helped them taking pic

The Planetarium Negara
 I really don't have any plan for KL sightseeing after all, so when Susanna told us "Let's go to Planetarium Negara"  which locate in another side of the park. Like puppy, we just follow her around. In a good way. And I felt so happy that we did, because we had so much fun spending almost 1 hour there.  Well, 1 hour seems like a zap of course, but actually, we were there when actually the planetarium  was ready to close, yet, the staff guy were supppppperrrrrr NICE to let us in, even for FREE!God bless you!
The stairs up to Planetarium Negara, it's tiring, really, after you across hundred acres of titian wangsa garden!


If only we could use this for time travel!

so when we're inside, we just scanned the whole area, found something amuse you, you scanned them a bit longer, like 5 seconds more :p But then somebody got the best part!it's a zero gravity zone. Super cool!we're not floating per se, but we got the sense of it a bit. We try different type of position, i even try to lend my back down, and i felt like trinity in the matrix.haha. More funny pictures taken.






and then when we're finish scanned all the things that we can found in our science book, the staff guy asked us, if we 'd love to see KL from top of their tower? are you kidding? WE'D LOVE TO!3 minutes later, after finish our last stairs, we're on the top of the world! We can see bukit Nanas tower in the other way. A super way to seal the day.

The complete cast, with camil join us the later