Saturday, May 10, 2014

[Sponsored] Garden by the bay,taman gigantik diatas reklamasi

Ibu saya dan Kakang

Hari terakhir  saya alokasikan untuk mengunjungi salah satu destinasi wisata baru di Singapore, yaitu Garden by the bay, sebuah taman seluas 101 hektar yang berdiri diatas area reklamasi. Posisinya hampir depan-depanan dengan Esplanade dan juga Singapore Flyer, dan disebelah kirinya ada Marina Bay Sands yang terpisahkan oleh hamparan air yang berkerlip tertimpa sinar matahari singapura yang mulai garang, padahal waktu baru merangkak ke jam sebelas siang. 


Karena mengejar waktu dan juga dasar kepraktisan, saya memilih menggunakan taksi menuju tempat ini. Tetapi mencari taksi di jam-jam mobilitas tinggi ternyata lumayan susah. Akhirnya saya memutuskan supaya kami menumpang bus terlebih dahulu hingga Hill Street, berharap  ditengah kota, turn over taksinya tinggi dan disitu kami (saya) musti lagi-lagi gigit jari. Taksi tetap susah. Untungnya kakang enggak rewel, dia sibuk jelalatan melihat mobil-mobil bagus lalu lalang membelah jalanan singapura yang besar dan apik. Iya, disini, enggak ada tuh pemandangan mobil reot-peot yang mengepulkan asap dari knalpot yang renta. Mobilnya mulus semua. Dan semacet-macetnya Singapura, masih macetan Cicadas dan jalan Jakarta jam 8 pagi. Beneran.

Marina Bay Sand mengintip dari sebelah kiri
Akhirnya dapetlah taksi, dan kurang lebih 15 menit kemudian kami pun sampai di TKP. Dan Super tree yang tinggi menjulang pun memenuhi horison saya. Saya cuma bisa bilang "WOW" gak pake koprol, susah sambil dorong stroller. Singapura kalo bikin bangunan gigantik emang bener gak tanggung-tanggung yah. Super keren! Sekilas saya sempat baca, untuk Garden by the bay ini, pemerintah Singapura memang khusus mengadakan sayembara international untuk menentukan master plan desain. Dan agensi arsitek terpilih juga melibatkan environmental design consultants  dan structural engineers dalam proses pembangunan si Garden by the bays ini yang memakan waktu kurang lebih 7 tahun dari mulai pencetusan ide, hingga resmi dibuka Juli 2012.


Ada 10 atraksi di Garden by the bay ini, baik yang berbayar dan juga gratis. Atraksi utama yang berbayar adalah 2 konservatori yaitu Flower dome dan Cloud forest. Tiketnya lumayan juga, sebesar S$28 untuk dewasa dan S$15 untuk anak. Kita juga bisa memilih salah satu konservatori saja, jika tidak ingin masuk ke -2 tempat tersebut kok. Oh iya, harga tiket tersebut lebih murah S$8 untuk warga singapura, tetapi saat membeli tiket musti memperlihatkan kartu identitas. Jika bernyali kuat dan tidak takut ketinggian (bukan saya banget), bisa berjalan-jalan diatas ketinggian 22 meter dari permukaan tanah di OCBC skywalk yang menghubungkan 2 supertree sepanjang 128m dengan membayar S$5 saja untuk dewasa dan S$3 untuk anak. Pihak management juga menyediakan penyewaan audio guide sebesar S$8, kursi roda dan stroller bayi sebesar S$2/hari. Tapi jangan khawatir, jika takut merogoh kocek terlalu dalam, kita bisa mengakses outdoor garden di Bay south dan juga Far east organization children garden secara gratis, tis, tis. Asyik bangetkan? 


Setelah melewati beberapa Supertree grove yang menjulang 25-50 meter ke langit, kita harus berjalan sekitar 10 meter menuju kubah pertama. Supertree groove ini adalah taman vertikal yang memiliki 16 lantai, terdiri dari 162,900 tanaman yang berasal dari 200 spesies dan varietas anggrek, paku-pakuan, dan tanaman tropis lainnya. Ada 11 supertree yang tersebar di seantero taman raksasa ini. Melihat supertree, ingatan saya melayang ke film avatar, padahal kalo dari segi penampakannya, sama sekali gak mirip dengan tree of souls-nya avatar. Tetapi mungkin penampakan supertree groove dikala malam yang dihiasi cahaya lampu beraneka warna, yang sedikit mengaitkan ingatan saya pada tree of souls-avatar. Oh iya,energi yang digunakan supertree untuk menghasilkan cahaya lampu dan juga musik dimalam hari itu berasal dari hasil panen solar panel seharian lho. 



Hutan berkubah
Setelah nulis ngalor-ngidul, akhirnya saya sampai juga menulis bagian Flower dome ini.Maaf, ibu-ibu jaman sekarang banyak distraksi. Salahkanlah drama korea, tukang sayur yang lewat dan kakang yang merengek jajan. Tuhkan, udah kemana-mana lagi ini.arghhh..maaf #tutupmuka. Saat menuju flower dome, di sebelah kiri kita ada sebuah cafe yang bisa dijadikan sebagai tempat "parkir" dikala lapar. Soalnya kita tidak boleh membawa makanan ataupun minuman ke dalam dome. Ada beberapa tempat makan yang berada diseantero Garden by the bays. Tapi sungguh, saya gak tega buat masuk ke dalamnya, gak tega sama dompet saya. Untuk berhemat dari segi makanan, kita juga bisa lho piknik di outdoor gardennya itu, selama memperhatikan kebersihan, tidak meninggalkan sampah apapun disana. Inget yah, jangan sampai sebutir nasipun tertinggal di atas rumputnya, apalagi tertinggal di muka, malu atuh udah gede makan aja masih belepotan.


Akhirnya saya sampai juga ke kubah pertama yang diberi nama "Flower dome". Tak tampak ada antrian yang heboh di ticket booth. Saya pun bisa langsung leluasa menuju ke TKP. Setelah melewati gate dan pemeriksaan tiket, saya memasuki ruangan yang berisikan layar-layar besar dikiri kanan dengan penerangan yang sengaja dibuat buram. Layar layar tersebut menayangkan bermacam-macam bunga dengan time lapse. keren.



View dari level teratas
nyaman bagi mereka yang membawa stroller
Dan saat saya sampai diujung ruangan itu, sampailah saya diawal petualangan dikubah tersebut. wow. pemandangannya cukup membuat saya tercekat. Saya berada diposisi yang paling tinggi dikubah tersebut, dan pengaturan level dikubah tersebut dibuat spiral menurun ke bawah, tetapi kemiringannya dibuat cukup landai, sehingga lutut un tidak cepat lelah, dan juga bagi mereka yang meiliki keterbatasan, bisa menggunakan kursi roda ataupun stroller bayi dengan nyaman tanpa takut menuruninya dengan kecepatan 200km/jam. 





Saat itu, kebetulan sedang berlangsung festival tulip yang memang menjadi salah satu atraksi andalannya. Setiap tahun, pihak Garden by the Bays mendatangkan berbagai macam jenis Tulip langsung dari Belanda. Kemudian mereka pun menatanya sedemikan rupa lengkap dengan miniatur kincir dan rumah khas Belanda. Mereka ingin memindahkan keukeun dan Madurodam ke Singapura. 



Meski banyak orang, didalam tak sedikitpun terasa panas ataupun gerah. Karena suhu di dalam kubah, diatur sedemikian rupa supaya disesuaikan supaya mirip dengan iklim mediteran.  Sayapun mulai penjelajahan mengarungi kubah raksasa yang menajdi rumah berbagai vegetasi dunia ini. Sepanjang jalan menurun,sesekali saya berhenti untuk mengambil foto atau sekedar mendekati tanaman yang menarik minat saya. Tanaman disini dikelompokkan menurut asal dan jenisnya. Saya tergaga saat saya melihat sebuah pohon zaitun yang berasal dari Spanyol dan konon berumur 1000 tahun lebih. Dan Juga pohon primitip lainnya seperti pohon baobab yang berasal dari benua Afrika. Saya gak habis pikir bagaimana caranya dibawa kesini. aeuh-maeh-jing.


Kesempatan buat foto-foto tentunya enggak dilewatkan oleh semua orang. Sepanjang jalan banyak orang yang sekadar mengambil selfie, groupie atau yang benar-benar mendedikasikan kameranya hanya untuk mengabadikan tulip yang merekah dengan warna gincu nan genit. Kalo kakang sih penasaran sama kelom yang gede banget ini.



what's on your mind, kiddo?


Tips:
  • Jika ingin benar-benar mengunjungi semua atraksi di garden by the bay, bisa mengambil waktu seharian. Saya sarankan untuk memulai disaat pagi, dengan mengunjungi Heritage Garden yang sudah dibuka sedari jam 5 pagi dan juga Gratis Tempat lain di Singapura biasanya baru dibuka setelah jam 10. Jadi ada bagusnya jika mengunjungi tempat ini sambil sekalian mengunjungi Merlion, misalnya. Di Merlion jam 7 atau jam 8 pagi, selain belum banyak orang, juga tidak akan terpapar panas.  Setelah dari merlion, bisa langsung menuju ke salah satu dari 4 taman yang ada di Heritage Garden, sambil piknik juga asyik banget tuh. 
  • Jika hanya bisa mengalokasikan waktu di siang hari, saya sarankan untuk selalu membawa payung liat jika ingin berkeliling di area Garden by the Bay. Karena beberapa area yang tidak ada pohonnya bener-bener panas.
  • MRT terdekat adalah Bayfront MRT, disediakan juga shuttle gratis menuju Garden by the bay.Taksi juga banyak tersedia di Taxi stand dekat information center.
  • Yang membawa bayi/anak kecil ataupun orang tua, ada penyewaan stroller bayi dan juga kursi roda dengan harga terjangkau, hanya $2 saja per hari.
  • Loker juga tersedia di Golden Garden (dekat Cafe Crema) dan di  The Canopy (sebelahVisitor Services Centre). Biaya loker berkisar di S1-3, tergantung besar kecilnya tas/barang yang dititip.
  • Jika ada emergensi, First aid services tersedia di  Visitor Services Centre
  • ATM tersedia di The Canopy
  • Free WiFi (wireless@SG) tersedia di The Canopy, Supertree Grove and The Meadow











Friday, May 9, 2014

Pusing-pusing SIN, 24 April 2014

Kita baru siap dari hotel sekitar jam 9an pagi. Dan pagi ini, kita mu pindahan dulu ke hotel Fragrance Emerald di geylang. Hah? Geylang? Yakin? bawa anak kecil? Lah, iya. yakin dong. Saya justru emang penasaran banget, emang sekaya gimana sih geylang ituh. makanya saya menyengaja pilih hotelnya yang disana. The verdict? ntar reviewnya saya pisahin yah:)

Saya mutusin buat pakai taksi menuju Fragrance mereald di geylang ini, menghindari kerepotan dan kelelahan. 20 menit kemudian , kita sudah sampai disana. Alhamdlilah banget bisa dikasih early check in. Setelah mendrop barang, kita langsung jalan keluar. Ada bus stop yang dekat, dan kita naik bis untuk menuju ke Mesjid Sultan. Sengaja supaya bisa shalat dulu disana.


Setelah beres shalat, makan siang di restoran halal yang ada disana. Terus kita lanjut menuju area bugis, sambil jalan santai aja melewati arab street. Untungnya saat itu mataharinya gak terlalu terik.

Sampai bugis, mampir dulu ke Bugis junction, nyari money changer dulu. taunya money changer langganan lagi tutup. Jadinya nyari money changer yang di bugis street. Nukerinnya gak banyak ko. Emang kemaren gak sempet ke GMC. cuma mengandalkan sisa-sisa SGD yang ada dirumah aja.

Sempet belanja di watson bentar, belanja makeup yang unyuunyu buat Ami ^^ udah gitu break bentar di foodcourtnya. Lanjut jalan lagi ke Mustofa centre.Gak terlalu lama sih disana, cuma beli bumbu kari titipan aja. Idih, sempet linglung disana. Abis Mustofa sekarang makin gede aja, terus displaynya juga rubah. Ada 2 bangunan dikirinya yang sudah di took-over. Ckckck.iyalah 365 hari tanpa libur, keran duit ngocor terus!

Dari mustofa, lanjut lagi ke orchard. Pake taksi lagi. Sempet susah dan rebutan juga niy cari taksi. Ada beberapa taksi yang gak mau bawa kita karena :cuma" ke orchard. Sigh. Tapi akhirnya dapet juga yang mau nganter.

Sampe orchard,biasalah cari eskrim 1 dollaran ituloh. jadi terngiang-ngiang omongan ibu mertua saya, yang minta dioleh2in aja si eskrim sedolaran itu. "bekel termos w san.." aih, mama..



dan kakang juga tampak menikmati banget si eskrim itu, untung gak minta nambah.buahaya. Jalan-jalan dikit disana. tapi eh, ko, anginnya mulai gak enak. Akhirnya mutusin buat naik bis aja, naik bisnya yang tingkat di atas. Sengaja, sembarang aja naik bisnya. Kakang seneng banget. Turun di beberapa bus stop berikutnya supaya ga terlalu kesasar, trs pulang deh ke hotel pake taksi lagi. Nyampe hoel, bersih-bersih langsung Zzzzz. Duh, kerasa banget badan capenya. Saat-saat kaya gini, langsung jadi kangen Appanya kakang.









Tuesday, May 6, 2014

Sentosa Island, 23 April 2014

First destination: Sentosa
Setiap kali saya ke SG ngajak orang buat round-round, saya selalu membagi wilayah jelajahnya menajdi 3 area. Hari pertama, karena biasanya cuma punya waktu 1/2 hari; sengaja saya fokus di Sentosa sama wilayah chinatown karena searah. Hari ke-2, biasanya pagi-pagi saya ajak ke Area merlion biar ga terlalu rame, trs ke bugis, orchard , sama little India. Hari ke-3, biasanya saya ajak ke Ikea, karena posisinya deket bandara, jadi bisa ngelongok bentar ke sana.

Dan buat perjalanan ini pun, gak jauh beda. Hari pertama, saya mengalokasikannya buat ke Sentosa. Kami sampai di SIN sekitar jam 14an.Dan perjalanan ke hotel kami yang pertama yaitu Fragrance Hotel Royal di telok Blangah cukup lancar. Review untuk Fragrance hotel royal akan saya posting tersendiri yah.

Setelah beristirahat sebentar dan juga menunggu hujan reda, akhirnya sekitar jam 5 kurang, kita pergi menuju Sentosa dengan menaiki Bis RWS08 dari depan vivo city. Bayarnya cuma S$2 aja, udah inclusive sama tiket masuk Senotosa Island. Lebih murah  kalo dibanding pake monorail Sentosa Express dari Vivo City yang seharga S$3. Yang lucunya, ternyata dia muter deket hotel Fragrance juga. Weks. bolakbalik.

Kakang suka banget naik bisnya: langsung berdiri, gak mau duduk :D


Bus ini berhenti di basement 1 Resort World Sentosa, dan saat masuk langsung depan hallnya gitu deh. Waktu itu, banyak orang banget yang kayanya mau nonton semacam theather performance gitu. Saya ajak ibu dan kakang ngelewatin kerumunan itu. dan ternyata jalan buat menuju universal studio cukup jauh juga dari situ, kalo sambil bawa anak. Saya sempat nyari lift tapi gak ada. Akhirnya nyampe ke atas, dan ternyata langit sudah mulai gelap. Yah, jadinya fotonya burem deh.

Kakang sempet main di area lantai yang ada lampu-lampunya, dia suka ngejar kerlap-kerlipnya. Terus kita muter-muter aja disana, sambil liat-liat. Sempet mampir ke tempat Song of the sea juga, sengaja saya gak beli tiket duluan, pengen liat reaksinya kakang dulu, dan bener aja, dia kaget sama suaranya yang keras. Boro-boro menikmati, malah nangis minta pulang.

Yowis, berhubung, sama anak piyik, kita yang musti nyesuaian sama ritme dia. Keliatan udah delisah dan cape.Akhirnya sekitar jam 8an kurang , saya mutusin balik arah ke vivo city. Sempet muter di decknya bentar sambil cari tempat makan. Eh taunya dari atas, keliatan ada playground di bawah, keukeuh pengen ke bawah, jadinya mampir bentar ke situ.

Monday, May 5, 2014

Menuju SG, 23 April 2014

Dadah Appa!
Tadi dianter apanya kakang sampe Hussein. Agak sedih juga, pas mu ngantri masuk, dia ngajak-ngajak appannya ngantri. Hix. sampe ketemu 7 hari lagi yah. bakal lama pasti kerasanya. Ini adalah perjalanan perdana buat kakang tanpa Bapaknya. berat sih (buat emaknya).bukan apa-apa, Sosok bapak itu sangat dibutuhkan selama perjalanan jauh bareng balita. bukan figurnya yang dibutuhkan, tetapi tenaganya, beneran. hahaha. Ah, sudahlah. Lahaula aja deh.

Didalem langsung check in, dan bayar airport tax. Tapi imigrasinya jam 9an itu ternyata belum buka. Sementara penumpang mulai udah banyak. Berhubung saya trendsetter, saya ajak ibu saya "Yuk, mam, kita nangkring aja depan imigrasinya. kitakan artis, ntar pasti banyak yang ngikut nguler di belakang" Bener aja, bukan karena kami artis, tapi sepuluh menit kemudian, antrian udah mulai ada di belakang. Sementara di depan, ada teknisi yang lagi benerin alat scanner imigrasinya itu lho. Wah, ada yang out of duty ini alatnya. Untung saja saya ada di antrian pertama. yes. Makanya saat lagi gini, penting untuk selalu peka dan baca suasana. Gak usah gengsi buat jadi inisiator, sama-sama berdiri, sama-sama ngantri, tapi masuknya duluan :D

the rude QZ stewardess!
Ada kejadian yang kurang mengenakan saat baru masuk pesawat QZ ini. Kebetulan saya sengaja memilih tempat duduk yangpaling belakang, deket cabin crew. Ibu dan anak saya sudah duduk manis dikursi, dan saya tinggal gotong koper ke cabin bagage. Ternyata "tetangga" saya itu kebanyakan para TKW, ada beberapa orang, mungkin sekitar 10 orang dan duduknya agak tercerai berai. Lah namanya juga juga para Pahlawan devisa ini, bisa jadi seumur hidupnya baru juga kali naik pesawat, banyak planga plongonya, serba bingung, serba takut, gagap budaya lah. Saya aja liatnya jadi ada sedikit perasaan ngilu, sedih. Dan ada salah satu stewardess yang judes banget. keliatan banget mukanya kesel.

 Saya yang saat itu sedang berdiri, dan hendak memasukan bagasi saya, sementara koper saya berat. daripada ngeri nimpa orang, , terpaksa menunggu terlebih dahulu  karena suasananya cukup hectic. Dan tiba-tiba si stewardess judes itu memandang ke arah saya, dengan nada ketus "mbak!itu dikeatasin barangnya!" WTF!!!!!!I knew it, I knew it!She mistaken me with them. terus saya bilang "iya, ini juga mau saya ke ataskan. tapi karena masih banyak orang, saya tunggu orang lewat dulu" . Saya lupa tepatnya apa yang diomongin lagi sama si Stewardes judes itu, karena kepala saya terlanjur mendidih. Tapi saya ingat sy lantas balik mengahrdiknya dengan bahasa Inggris saya yang soksok saya kritingin "MISS!DON'T USE THAT TONE ON ME?!"

Kaget kali, terus ada salah satu stewardess lain yang nyamperin ke saya dan bantu saya. Saya sibuk ngoceh, entahlah meracau kesal. dan stewardess yang bantu saya meminta maaf. I sat on my seat and i still fume inside. Sebelllll banget! lah kalopun memang para TKW itu banyak gak taunya, lah mereka jugakan bayar sama full yah, gak pake di utang, dicicil, apalagi minta dibayarin sama situ? CIH.  Cantik fisik tapi hatinya??? Argh. sebal lagi tuhkan. Kalo gak ridho ngejalanin pekerjaan nya mah, ya udah mbak jadi model aja gih. Anda pan kerja di bidang pelayanan, jangan pandang bulu, status, whatever, KONSUMEN adalah raja, regardless their social status. She need to learn again from ZERO!Harusnya saat itu saya cari tuh head stewardessnya, komplen abis-abisan, bukan masalah personal, tapi  attitude Issue kaya gitu beneran gak oke banget!

Beberapa waktu berlalu, saatnya para stewardess jualan. Si Kakang pengen jajan, yo wis.beli milo saja.trs si stewardess itu tuh yang ndorong rodanya. Giliran stewardess yang satu lagi sok-sok nyolek si ganteng "Duh, adek mu kemana?" Emaknya yang jawab "LIBURAN TANTE!"

Friday, May 2, 2014

Babypacker series!off to SG-Intro

Akhirnya, Kakang Jalan-jalan (lagi)
Dapat tiket murah pas sale Big beberapa bulan kemarin. Udah janji sama diri sendiri, kepengen ngajak ibunda sama kakang buat ke SG. Sengaja bertiga aja, soalnya kalo bapaknya ikut, lah siapa dong yang cari duit. harus ada yang diem dirumah dan jadi "kuliA" ahahaha. Istri "kurang ajaar"!!!!

Jadi, akhirnya saya dapet tiket BDO-SG buat tgl 23 April 2014 dan KL-BDO 29 April 2014. Terus gak berapa kemudian, dapet lagi tiket PEN-KL, 28 April 2014. Jadi waktu itu yang masih jadi PR adalah moda transportasidari SG ke PEN. Bolak-balik riset antara bis, kereta sama pesawat. Sementara waktu semakin mendekat, tapi membayangkan betapa repotnya musti ke JB dulu buat naik keretanya, dan yang paling malesin adalah ngebayangin kudu ngelewatin 2 imigrasi dengan koper , stroller dan balita. argh. akhirnya issued Tiger saja dr SG ke PEN. murah? enggak juga. 2 juta bertiga. CRYHARD!

Berhubung ceritanya (DONGENG GAK PENTINGNYA) bakal panjang. jadi mungkin , postingnya bakal dibagi dalam beberapa post yah. (kaya ada yang bakal baca aja--PD). Erm, bahasanya sendiri entar bakal tergantung mood, bisa dalam bahasa ataupun juga Inggris. Saya nulis bahasa Inggris bukan sok-sokan sih.justru biar bahasa Inggris saya enggak ngilang kaya bahasa Prancis saya. kasian banget yah, Sarjana bahasa Prancis, tapi udah "gagap" ngomong bahasa Prancis. wasting 5 years in school jadinya. hahaha..ah, susdahlah. Mari, saya mau hehes dulusuapay dapet ilham. (padahal si Kakang udah tereak: Ibuuuu.." minta dikelonin)